Sudahkah Anda Tersenyum hari ini...????

Selasa, 31 Maret 2009

Rabb Bantu AKU

Malam semakin larut.Udara di luar sana begitu terasa dingin sekali.Terlebih hujan rintik-rintik yang tak berhenti-henti dari tadi sore.Hyufsss ku menghela nafas panjang,mencoba menghilangkan kesesakan yang ada dalam dada ku ini.Kurebahkan tubuhku pada selembar kasur gulung,yang biasanya ku pakai tidur.
Kukeluarkan semua isi tasku.Kupikir ada sesuatu yang membuatku teringat pada orang tuaku.Maklumlah aku baru bekerja.jadi belum sepenuhnya terbiasa dengan lingkungan yang baru.
Dan terkadang bayang-bayang kelurgaku terlintas dalam benakku.Terutama wajah keponakan laki-laki yang baru berusia 7 bulan.Duh rasanya aku ingin segera pulang.Dan sesampainya di rumah akan ku gendong keponakanku yang lucu itu.Tapi ku harus menahan kerinduan yang ada dalam diriku ini.
sebulan rasanya seperti setahun.Terasa begitu lama sekali.Hm........it's so K'.
Kutengok sekilas jam dinding yang ada di samping kananku.Huh....sudah jam 12 malam.Tapi mataku tak bisa kupejamkan.Aku pikir aku salah posisi tidur,tapi setelah kuganti posisi tidurku ternyata sama saja.Aku tak bisa tidur.Akhirnya kupaksakan mataku untuk terpejam.lampu kamar kumatikan.Karena biasanya dalam keadaan gelap mudah sekali untuk tidur.dan akhirnya kumulai bermain dalam dunia mimpiku.


*****

Pagi berlalu begitu saja.
TAk ada yang berbeda dalam hari-hariku.Stagnan dan sama saja.Terkadang ku jenuh dengan ini semua.Kucoba meluapkan kejenuhanku dengan membaca buku dan berdiam di mesjid ketika jam istirahat kantor tiba.Dan itu cukup mengobati itu semua.Yah.......setidaknya kepenatan yang ada dalam pikiranku sedikit berkurang.Aku mencoba menikmati pekerjaanku dan berusaha beradaftasi dengan lingkungan baruku.Semuanya mengalir seperti air dan mengikuti arus kehidupan.
Rabb bantu aku untuk dapat bertahan dalam kondisi apapun.Dan dapat memahami dan menjalani kehidupan ini penuh hikmah dan Ridho-MU.
Semoga...........

Afwan ukhti......

Tak terasa pagi berganti malam,hari berganti minggu,dan..............ah..........semuanya terasa begitu cepat berlalu.Rasanya baru kemarin aku duduk di bangku SMA sekarang aku sudah di hadapkan pada tuntutan keluarga agar aku segera bekerja.Dan hal itu membuatku pusing........
Yah......tahu lah sahabat Sebagai anak laki-laki ku harus bisa membantu ekonomi keluargaku.Apalagi ekonomi keluargaku terbilang cukup,ga parah-parah amat.Namun aku tak terlalu mempemasalahkan itu.Keinginanku setelah lulus SMA adalah kuliah di salah satu Universitas faforitku.Dan itu telah sejak lama aku inginkan.Namun..........nasib belum berpihak padaku.Dan Allah belum mengijinkanku untuk kuliah.Sementara aku di SMA mempunyai sahabat ukhti yang begitu baik padaku.Hanum kupanggil namanya.Sosok perempuan yang begitu sempurna.Bibir merah senantiasa merekah seperti kuncup bunga mawar.Setiap kali istirahat sekolah ia selalu mengajakku untuk mengerjakan shalat duha.Dan itu aku ikuti.Karena aku lebih suka berdiam di mesjid ketika jam istirahat tiba.
"Oh....ya Ka lulus SMA nanti kamu mau ngelanjutin kemana?"tanya Hanum saat ku akan mengerjakan tugas Kimia dari profesor.
"InsyaAllah Num pengennya sih aku masuk journalis atau kalau ga itu,masuk Kesehatan Masyarakat di Depok"jawabku sambil menutup buku.
Hanum mengangguk."kamu sendiri rencananya kemana ni,masih sama ga kaya dulu?"tanya ku padanya.
Hanum tersenyum.Hyufssss ia menghela nafas panjang.Seperti ada beban yang tersimpan dalam dadanya."Ga tau ni Ka,Umi sama Abiku menginginkanku masuk Hukum"jawabnya kecewa.Ia merenung.Dan menampakan wajah yang murung."kamu udah ngomong sama Umi dan Abi kamu?"jawabku disertai senyum."Udah Ka,kalu Umi ga masalah,Umi udah paham dengan keinginan Hanum,tapi Abi ga mau berubah,bahkan Abi bilang kalau ga masuk Hukum lebih baik ga kuliah...."tuturnya sambil merobeki kertas keci-kecil."Menurut kamu giman ka,aku ikuti Abi atau kata hatiku...."tanyanya meminta pendapat padaku.
"Kalau menurut aku sih kamu ikuti apa kata hati kamu aja Num,kan itu lebih baik?"saranku padanya."Tapi kamu udah shalat istikharah.....?"tanyaku melanjutkan.Ia diam sejenak."Udah Ka....??tapi belum ada jawaban dari shalatku itu."jawabnya lemas.Aku menatap hanum.balutan jilbab yang melindungi dibadannya begitu mempesona.Dan bola mata yang hitam bersih.Segera kualihkan pandanganku.Karena kusadar itu tidak baik."Sabar ya Num,kelulusan kan 1 bulan lgi jadi ada waktu untuk membujuk Abimu supaya bisa menerima pendapatmu"ucapku menenangkannya.

****

sebulan telah berlalu,seperti angin yang berhembus.Tiba saatnya kelulusan tiba.Suasana riuh gemuruh oleh suara wali murid yang sudah hadir di sekolah.Terdengar dari beberapa wali murid tengah membicarakan masa depan anaknya masing-masing.Ada yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi,ada yang mau bekerja saja,dan yang lucunya lagi dari obrolan wali murid tadi terdengar ada anaknya yang mau menikah setelah lulus SMA ini.Tapi tak masalah.Aku tak menghiraukan hal itu.
Aku tak melihat hanum di sekolah.Aku berusaha mencarinya.Kulihat ruangan-ruangan nampak kosong.
"Kemana hanum,apa dia sakit?"lirihku dalam hati."Tapi kenapa Umi dan Abinya juga ga da si sekolah?".Segera ku SMS Hanum untuk menanyakan keadaan yang sebenarnya.Tapi ga da balasan ke HP ku.
Ruangan sudah penuh oleh siswa dan wali murid.Dan itu sangat menegangkan.Terdengar suara Pa Yusuf tengah mengumumkan peringkat yang mendapatkan nilai tertinggi di sekolah.
"Baik Ibu dan Bapak semuanya saya akan membacakan siapa saja yang mendapatkan nilai tertinggi di sekolah ini,dan saya harap semua hadirin bisa tenang"Ucap Pak Yusuf selaku wali kelas ku.
"Siswa yang mendapat nilai tertinggi di sekolah ini jatuh pada......."kata Pak Yusuf terputus.Dan itu membuat tegang semua yang hadir diruangan itu."Oh ya hadirin semua selain mendapat nilai tertinggi di sekolah ini,nilai ujiannya juga tertinggi di tingkat provinsi".Semua tepuk tangan.Karena bangga ada siswa dari sekolah tesebut yang mendapatkan nilai tertinggi di Provinsi.
"Jatuh pada.............."
"Marap hadirin harap tenang"
"jatuh pada.................Hanum Sri Wulandari"ucap Pak Yusuf semangat.
Ruangan dipenuhi suara tepuk tangan hadirin.Aku pun begitu bangga saat nama itu disebutkan.Tapi sayang dia tidak ada disini.Andai dia disini pasti dia senang sekali mendengarnya.

Hanum menghilang tanpa kabar.Bahkan sms ku pun tak ada yang di balasnya.

Beberapa Minggu setelah kelulusan.
Hanphone kuberdering.Kulihat layar handphoneku.Hanum Memanggil.
Segera ku angkat telpon darinya.
"Hallo Assalamualaikum...."Ucap ku mengawali
"Waalaikum salam ka"jawabnya dengan suara parau.
"Hallo ini hanum kan?"tanyaku tak percaya.
"Iya ni ka ini aku hanum,afwan yah sms kamu ga pernah aku balas."
"ya ga pa2 Num,kamu baik2 ja kan?kamu kenapa Num?Ko suara kamu serak gitu sih"tanyaku mengintrogasi.
"ya bentar dong ku kan blm selesai ngomongnya Ka?kamu dengerin ku dulu yah biar ku jelasin semuanya sama kamu?"jawabnya penuh kelembutan.
"sebenarnya waktu pengumuman kelulusan itu aku sama Abi ku sempat kesekolah,Tapi sesuatu hal terjadi pada Abiku Ka,Ia jatuh saat mau ke sekolah?Akupun tak tahu kenapa itu bisa terjadi,'kemudian Abi di bawa ke Rs terdekat.Aku sangat sedih sekali Ka saat itu.Setelah dokter memeriksa keadaan Abi ternyata Abi terserang kanker otak, dan kamu tahu Ka?Kangker otaknya sudah stadium 3.Aku tak tahu harus gimana?setelah Abi siuman ia berpesan agar aku masuk Fakultas yang Abi inginkan.Di sisi lain pun aku sangat sedih sekalikarena keinginanku untuk menjadi seorang perawat seketika hancur lebur."Jelasnya padaku diikuti isakan tangis.Aku tak tega mendengar tangisannya itu.Ingin rasanya aku ada di sampingnya untuk bisa menenangkannya.Tapi ah........itu tidak mungkin.Sekarang aku tidak ada di tempat tinggalku.Ketika lulus SMA itu aku langsung ke jakarta ke rumah pamanku.
"Ukhti.....aku tau apa yang Hanum rasakan sekarang ini,dan akupun bisa merasakan betapa berat cobaan yang ukhti hadapi sekarang ini,tapi ingatlah ukhti Allah Maha Tahu segalanya.Dibalik setiap masalah pasti ada hikmah.Afwan Ukhti karena aku tak bisa melihat kondisi Abi dan Ukhti."


"Afwan Ukhti........Semoga Allah memberikan jalan keluar dari masalah kita?"
"Afwan ukhti..........."
Akupun ikut menangis haru,karena aku sudah berjanji padanya untuk selalu ada disisinya.
"Afwan......."


SEmua kan lebih Baik.....

sahabat ketika hidup begitu menyulitkan,beban pikiran yang semakin berat,dan berbagai masalah datang bertubi-tubi.Lalu pada siapa kita mengadu.......
Semua beban persoalan hidup,senantiasa kita tumpahkan Pada Sang khalik,Raja diatas Raja Allah SWT.
Namun SAhabat terkadang kita dalam menjalani hidup ini kita tak mampu menahan semua derita dan emosi yang membuncah di dada.Rasanya kita ingin menghempaskan dan berteriak sekeras mungkin agar semuanya bisa terasa tenang kembali.Namun cara seperti itu hanya sia-sia belaka.Semunya sama saja bahkan menjadi buruk.
Ingatlah sahabat semua yang kita alami sekarang ini tak kan selamanya merundungi hidup kita.Semuanya kan berakhir dan lebih baik.
apa yang kita pikirkan tentang hidup ini membentuk pola pikir dan hidup kita.
Ketika kita menganggap hidup ini begitu sulit maka hidup kita pun kan sulit.Namun berbeda dengan orang yang berpikiran positif dalam hidunya semua itu hanya angin lewat yang tak kan pernah kembali lagi.
Ingatlah wahai sahabat Semuanya kan lebih baik asalkan kita mau bersabar dan berusaha.
Key.......
Keep your spirit and dont ever change about your spirit.
Smile......

Arti Sahabat

SahabatKalau ada pertanyaan tentang apa sih arti seorang sahabat, coba baca ini :

Kamu tau arti sahabat, apa berbedaanya dengan teman ?

Sahabat adalah orang yang paling dipercaya, yang bisa diajak cerita tentang masalah kita, yang ada di saat kita butuh atau bahkan saat kita tidak butuhpun sahabat ada disamping kita untuk menemani kita. Seorang sahabat sejati sulit sekali untuk kita cari atau kita jumpai, karena mencari sabat sejati itu memang bener-bener sangat sulit.

Teman adalah seseorang yang kita kenal dan seseorang yang bisa kita jumpai disaat tertentu atau tidak selamanya kita jumpai. Mencari teman itu mudah bahkan sangat mudah, kita cuma menemui orang yang tidak kita kenal, lalu mengajaknya kenalan, ketika sudah kenal maka ia sudah bisa kita anggap sebagai teman.

Sahabat adalah seseorang yang kalau kita lagi sedih ia bisa membuat kita tersenyum sementara ketika kita senang dia akan lebih senang dari kita. Yap, rasanya nggak terlalau berlebihan kalau keberadaan seorang sahabat emang sangat istimewa, Ia menjadi zat penting yang memberi warna dalam kehidupan kita. So, punya sahabat bukan lagi sebuah keharusan melainkan kebutuhan, pasti anda setuju bukan? Nah buat kamu yang sampai detik ini belum menemukan seseorang yang cocok intuk menjadikan sahabat, coba deh lebih keras lagi berusaha mencarinya. Punya sahabat itu ga ada ruginya, malah akan lebih banyak rezeki he…, sebab sekali lagi sahabat membuat hari-hari anda akan lebih hidup dan bermakna. Ga percaya, kalo gitu coba deh baca point-point berikut, dijamin kamu akan termotivasi untuk mencari sebanyak-banyaknya. Itu pun kalau kamu bisa menyimaknya bukan sekadang baca doang.

Sahabat itu teman curhat, ngga ada istialh stress ketika dirundung masalah, seberat apapun masalah itu kalau kita punya sahabat. Dalam hal ini sahabat bisa menjadi tempat berbagi cerita, teman curhat, yang nyaman. Kita bisa ngungkapin semua perasaan kita selain kepada keluarga (kalau jauh dari keluarga) atau pacar (sebaiknya jangan) yaitu kepada sahabat kita. Sahabat itu adalah dewa penolong. Butuh bantuan, butuh pertolongan kenapa engga lari ke sahabat. Siapa tau dia bisa bantu, bisa kasih solusi, atau paling tidak sekedar opini. Tapi bukan berarti setiap masalah harus lari ke sahabat, yang paling baik dan utama adalah dengan menyelesaikannya dengan sendiri, baru ke keluarga terus orang terdekat yaitu sahabat dan tidak lupa minta kepada yang di atas. Belajar mandiri ceritanya.

Sahabat itu orang yang yambung diajak ngobrol, enak diajak diskusi, teman berbincang yang menyenangkan dan semua itu akan tercapai manakala kamu bisa saling mengenal kepribadiannnya masing-masing (takut orangnya suka ngomongin rahasia orang, gawat men…), Sahabat itu orang yang dengan kelapangan hatinya bisa mengerti kita, dengan keterbukaan tangannya bisa menerima kita apa adanya, tanpa pernah berusaha mempengaruhi apalagi mengubah keadaan kita.

Sahabat itu cermin bagi diri kita, rujukan tempat kita mengekspresikan diri. Sahabat itu seperti tubuh, bila tubuh kita salah satu sakit, maka yang lain akan merasa sakit. Misalnya kalau kaki kita terantuk batu, pasti dengan mulut refleks akan bilang “aduh”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya, tanpa diminta dan tanpa disuruh, begitu juga seorang sahabat dia akan punya kesadaran diri kalau sahabatnya sedang dalam kesulitan, dan itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih, ya seperti tubuh kita yang sakit tadi.

Kalau begitu, siapa sahabat kamu?


6 September 2007 oleh supono