Sudahkah Anda Tersenyum hari ini...????

Rabu, 01 April 2009

Syla...

Bogor,1 Maret 2009

Terik matahari membakar bumi ini yang gersang.Sementara mataku begitu silau ketika aku memilih untuk pergi keluar rumah.Sinar matahari langsung menusuk retina mataku dan itu membuatku tak bisa membuka mataku.Terpaksa ku harus memincingkan mataku ketika aku berjalan.
"Mau kemana Den?ko tumben siang-siang gini keluar?"tanya bu Minah salah satu tetangga dekatku."Mau ke rumah syla Bu?kebetulan saya sedang ada perlu dengannya?"jawabku dengan ramah.Semua tetangga ku terbilang cukup baik.bahkan dari sisi kerjasama sangat kompak.Hal itu terlihat dari Perayaan Maulid Nabi kemarin,semua wrga tumpah ruah di mesjid At-Taqwa dan sekaligus mengkoordinir dana ameng.Dana pungutan dari hasil keliling ke rumah warga.Dan aku begitu kerasan tinggal di kampung ini.
Rumah Syla memang cukup jauh,butuh waktu 10 menit untuk sampai di rumahnya.Tapi kupikir tak apalah asal aku bisa bertemu dengannya.Di sekolah syla dianggap siswa yang pandai.Nilai ilangannya selalu tertinggi di kelas.Apalagi saat ada diskusi kelompok, dia sangat cepat tanggap dalam menghadapi serangan pertanyaan yang dilemparkan pada kelompoknya.dan semua jawaban-jawabannya tepat sasaran.Akupun sempat tertegun melihat kepiawaian dia dalam bicara.Seperti pengacara yang sedang membela kliennya.
Sebentar lagi aku sampai di rumahnya.tinggal melewati 1 gang sempit dan sebidang lahan kosong yang tak terawat.Konon lahan itu bekas pemakaman yang digali dan rencananya akan di buat rumah mewah seharga 2M.
Kuketuk pintu rumahnya dan kuucapkan salam.Namun tak ada jawaban di dalam sana.Kuulangi sekali lagi.dan hasilnya tetap sama.Langsung ku cek pintu belakang rumahnya.
"lho.....ko terbuka"ucapku sendirian.Aku langsung masuk karena aku merasa khawatir dengan Syla."jangan-jangan syla da apa-apa lagi"ucapku penasaran.
Kuperiksa ruangan tengah tempat syla menonton TV.Tak ada siapa-siapa disana.Hanya ada buku-buku yang berantakan.
Kutinggalkan rumahnya.Kebetulan ada Pak jaja tetangga dekat Syla.Kuhampiri Ia yang tengah sibuk memberi pakan ternak bebeknya.
"Assalamualaikum Pak jaja...."ucapku padanya.Nampak tangan dan kakinya kotor sekali.Aku berpikir apa aku salaman dengan pak jaja.Tapi ah......lupakan saja itu.
"Pak tadi Saya ke rumah Syla tapi Sylanya ko ga ada yah pak?"Tanyaku sungkan.
"Oh....iya den,tadi bapak lihat sih Syla sama Ibunya pergi naik mobil"jawabnya sambil membersihkan tangannya memggunakan lap yang ada di pundaknya.
"Kira-kira kemana ya Pak,Syla dan Ibunya pergi?"tanyaku lagi.
"Waduh den kalau kemana perginya sih Bapak kurang tau,coba tanya saja sama Bu Yem,mungkin dia tahu".
Aku hanya mengangguk."Makasih ya pak,maaf ni saya sudah ganggu?"dengan rasa tak enak.
"ga apa-apa den".jawabnya disertai senyuman ramah.
"Ya udah yah Pak,terima kasih...."
"Assalamualikum..."
Tanpa pikir panjang kulangsung menuju rumah Bu Yem.Mungkin saja ia tahu kemana syla dan Ibunya pergi.
Rumahnya nampak sepi.karena ia dalah seorang janda tua yang tk memiliki anak.Suaminya telah lama meninggal.Kulihat rumahnya nampak kecil sekali.bahkan dindingya pun terbuat dari bilik bambu.Dan kulihat pula nampak jendelanya di halangi dengan kardus.Seketika hatiku terenyuh melihatnya.walaupun rumahku juga tak bagus tapi aku begitu sedih ketika aku melihat pemandangan itu.Dan kalau dijelaskan begitu tragis.
Kuucapkan salam di depan rumahnya.Aku tak berani untuk mengetuk pintu rumahnya,karena aku khawatir pintu rumahnya itu ambruk karena sangat sudah lapuk sekali.
"waalikum salam......tunggu sebentar...?jawabnya dengan suara parau.
Aku sangat senang sekali,ketika salamku ada yang menjawab.Aku tak sabar untuk bertanya mengenai syla.
Perlahan pintu terbuka.Dan akhirnya terbuka lebar.
"Maaf.....Bu saya udah ganggu waktu Ibu?"ujarku merasa bersalah.
"Oh...Aden silahkan masuk,ada keperluan apa aden datang kemari?"jawabnya ramah.
"Ga usah Bu ga lama ko?lagian enakan diluar adem....?"timpalku dengan ramah pula.
Aku duduk di sofa terbuat dari bambu yang ada di deapan rumahnya.
"sebentar ya Ibu ambilin air minum dulu....."bu yem beranjak.
"Ga usah Bu Yem,ga usah repot-repot....."ucapku menghalangi.
"Ya sudah......"Bu yem kembali duduk.
"Sebenarnya kedatangan Saya kesini untuk menanyakan Syla......?"tanyaku malu.
"Tadi saya sudah kerumahnya tapi ga ada siapa-siapa disana Bu?kata Pak Jaja Syala dan Ibunya pergi Naik mobil....???"ucapku melanjutkan.
Bu Yem nampak diam.Ia seolah menyimpan rahasi yang tak ku ketahui.
"Bu Yem....ga knp2 kan?"tanyaku khawatir.
"Ibu ga knp2 ko Den,Ibu hanya kasihan saja sama nak Syla.baru saja di ditinggal bapaknya,dan sekarang kakak tertuanya yang biasanya menanggung hidup keluarganya sekarang kini meninggal dunia.Dan sekarang ia harus menggantikan tugas kakanya itu sebagai tulang punggung keluarga?"jelasnya sambil menitikan air mata.
Aku tak bisa berkata apa-apa.Aku sedih sekali mendengar itu semua.Tak seharusnya nasib itu dipikul olehnya.
"trs Bu dimana syla dan Ibunya sekarang?"tanyaku penasaran dan tak tega.
"Ibu juga ga tau Nak Den mereka pergi kemana,kata Ibunya Syla hari Minggu ini ia akan kembali ke kampung ini?
Hatiku seperti luluh lantah.Tulang-tulangku seperti rapuh.Aku lemas...


Dan Aku tak tau harus mencari mereka kemana.
"Syla.......seperti inikah jalan hidupmu?kamu harus menanggung semua biaya sekolah adik-adikmu?sementara kamu masih sekolah....?

"Ya Rabb bantulah Syla dan keluarganya dalam menjalani kehidupan ini.Jangan biarkan ia mengalami kesedihan.Jadikan ia mukmin yang kuat Ya Allah.....berikan Ia kekuatan dalam menempuh hidup yang fana ini"


seketika semuanya gelap.....

1 komentar:

senyum 229 mengatakan...

Semua kan lebih baik,asalkan kita mau bersabar.
Ingat sahabat semua itu adalah ujian.Dan di balik setiap ujian pasti ada hikmah yang dapat kita ambil.InsyaAllah.......

Semangadd......