Sudahkah Anda Tersenyum hari ini...????

Minggu, 12 April 2009


Bogor 12 Juli 2007

Tak terasa kelulusan tiba,detik-detik yang menebarkan kini menguasai hati kami semua.Huh.....tegangnya.Tak ada seorangpun yang luput dari rasa cemas.Yah....Itu terlihat dari sorot mata dan wajah mereka yang pucat .Dan hal itupun terjadi padaku.Bagaimana tidak,kelulusan SMA ini sangat menentukan masa depan kami.Beribu harapan telah terukir dan kami rangkai bersama.Namun ketegangan itu kembali membuncah di dalam dada kami,ketika wali kelas kami datang dengan membawa setumpuk amplop yang berisi hasil kelulusan.Namun kucoba ku kendalikan diriku.Mencoba tuk dapat berusaha tenang dalam kondisi itu.
"Assalamualikum anak-anak?"Sapa wali kelas kami pada semua,dengan tampang wibawa dan tegas.Kamipun serentak menjawab salam itu.Ditengah ucapan salam itu ada rasa yang terselip.Rasa yang mungkin tak kan pernah kembali lagi.Ucapan yang akan terekam kuat dalam memoriku.Ucapan yang tak kan pernah datang dan kembali lagi.Ucapan salam yang begitu khas dan menjadi budaya di tiap sekolah.Dan aku pikir semuanya pun merasakan hal demikian.
"Baik anak-anak semua,Pada hari ini sebagaimana kita ketahui bersama yaitu saat-saat terakhir kalian di sekolah tercinta ini.Dan Bapak harapkan setelah kelulusan ini anak-anakku tidak melakukan hal-hal yang membuat nama sekolah ini tercoreng.Di mata masyarakat ,Sekolah kita memiliki banyak prestasi dan hal itupun sudah kita ketahui bersama."jelas wali kelas sambil mengingatkan.Hyufs.....ku hirup nafas panjang,terasa sesak dada ini.Namun kulihat teman sebangkuku nampak biasa saja.Tak ada ketegangan sedikitpun dari paras wajahnya.Hm.....memang seperti itu temanku yang satu ini.Terkadang aneh dan sulit ditebak jalan pikirannya.Tapi lupakanlah,yang terpenting hari ini kululus dengan nilai ku yang memuaskan.
"Di meja Bapak sudah ada amplop yang berisi kelulusan.Namun sayang sekali atas perintah Kepala Sekolah amplop-amplop ini tak usah dibagikan.Dan pihak sekolah sudah menyiapkan papan yang berisi daftar anak-anak yang lulus dan tidak lulus diluar.Jadi,Bapak tidak akan mengumumkan kelulusan di ruangan ini,tapi kalianlah yang akan mengetahui sendiri.Namun Bapak hanya berpesan pada kalian semua,untuk tidak melakukan keributan saat di luar nanti."papar wali kelasku pada semua.Hm.....tak sabar rasanya diriku ini,untuk segera melihat hasil kelulusan itu.Senyum terpancar pada bibir semua.Namun itu bukan senyum bahagia,senyum karena keadaan yang memaksanya.Perasaan bercampur baur,antara sedih dan dan senang.
1 jam berlalu.Setelah wali kelas memberikan wejangan kepada Kami semua."Baiklah anak-anak,mungkin bapak tidak akan berlama-lama di ruangan ini,karena ada orang tua siswa yang sedang menunggu di kantor.Pengumuman kelulusan akan dipasang jam 10 pagi.Untuk kelas IPA di mading dekat ruang guru,dan untuk kelas IPS dan bahasa pengumuman kelulusan di mading dekat Labolaturium komputer.Bapak ucapkan terima kasih pada kalian semua,semoga mimpi kalian selama ini dapat terwujud."wali kelasku beranjak dan pergi keluar.Ruangan kelas seketika terdengar bergemuruh.Meredam kesunyian yang sempat membius kelas ini.Mey teman sekelasku memukul pundakku."Hey....ko ngelamun sih"ucapnya mengagetkan ku."Duh H Mey kebiasaan deh.....ngagetin mulu???"tegurku padanya.Mey tertawa kecil."Ya deh....sorry...abisya kamu ku liatin muka kamu kusut banget?kenapa nih...???"tanyanya perhatian.Aku tersenyum manis."ya iya lah Mey,sekarang kan kelulusan jadi aku ntar ga bisa ketemu kamu lagi deh....???"gurau ku padanya."ye....bisa aja kamu"sambil mencubit lenganku."aw....sakit Mey....."spontan ku kesakitan."Itu buat orang yang suka ngibul"jawabnya dengan tegas.Mey duduk di depanku.Aku tersenyum."kayanya ada yang mau ke Australi nih nanti?"sindirku bergurau.Mey diam.Ia membetulkan posisi duduknya."yah......Bulan depan aku harus ikut kaka ke sana?"jawab Mei tak bersemangat."wah enak dong Mei,ke Australi sama Kakak jadi ada yang ngejagain kamu di sana?"ucapku meyakinkannya."sebenarnya aku ga mau kuliah di Australi Don,aku ingin kuliah di Indonesia supaya aku ga jauh sama........?"Ujar Mei tak melanjutkan."sama orang tua kamu?"celetukku menebak.Yah aku sangat tahu kalau anak perempuan tak akan kuat kalau jauh-jauh dengan orang tuanya.Apalagi Mei anak bungsu dari orang yang berada."ga usah sedih kaya gitu Mei,orang tua kamu pasti nengokin kamu di sana?"dengan nada meyakinkan."tapi Don bukan orang tuaku,tapi aku ga mau jauh sama kamu,karena diam-diam aku mencintai kamu?"lirihnya dalam hati.Aku tersenyum.Aku menatapnya lekat."ya udah demi orang tua kamu Mei,ikutilah keinginannya?"saran ku pada Mei.

Tidak ada komentar: